Strip Story

Strip Story merupakan potongan-potongan kertas yang sering digunakan dalam pengajaaran bahasa asing. Disamping murah dan amat mudah untuk dibuat, teknik strip story sederhana dan tidak memerlukan keterampilan khusus untuk menggunakannya. Berikut ini salah satu contoh pembuatan dan penggunaan strip story untuk membuat siswa menghafal dan membaca ayat-ayat suci Alquran tanpa terkesan membosankan dan terpaksa.
  1. Guru memilih ayat-ayat Alquran yang bersambung dengan rapi,
  2. Ayat-ayat tersebut ditulis atau diketik Arab dengan jelas,
  3. Lembaran ayat tersebut dipotong-potong menjadi satu kepingan kertas,
  4. Potongan itu dibagikan secara acak kepada siswa,
  5. Guru meminta siswa menghafal ayat-ayatnya dalam sekejab,
  6. Guru meminta siswa agar kertas mereka dikumpul kembali,
  7. Guru duduk dan tetap diam,
  8. Guru meminta siswa untuk berdiri dari tempat duduknya dan menyusun ayat-ayat itu secara berurutan,
  9. Guru dapat menugaskan kelompok-kelompok itu agar masing-masing individu secara berurutan menyebut ayat yang dihafalnya. Dapat juga ditugaskan untuk menulis ayat di dalam buku catatan mereka dengan jalan mendiktekan ayat-ayat yang dihafalnya,
  10. Setelah tugas-tugas itu dilakukan oleh siswa, guru sebaiknya memperlihatkan ayat-ayat yang utuh melalui OHP atau pada kertas yang agak lebar.    
 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja grafindo Persada), hal.122-124.

    Media Pembelajaran

    Pengertian Media
    Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.

    Media sebagai Alat Bantu
    Media adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Dan gurulah yang mempergunakannya untuk membelajarkan anak didik  demi tercapainya tujuan pengajaran.

    Media Sebagai Sumber Belajar
    Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif (ex: radio, piringan hitam), visual (ex: slides foto, gambar), dan audiovisual (ex: cetak suara, video cassette). Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan instruksional, dan tentu saja dengan kompetensi guru itu sendiri, dan sebagainya.

    Media pengajaran adalah suatu alat bantu yang tidak bernyawa. Alat ini bersifat netral. Peranannya akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya dalam belajar mengajar.

    Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Hal. 120-139.